MANAJEMEN BIDIDAYA TANAMAN HOLTIKULTURA
KENTANG
Manajemen budidaya adalah
usaha untuk mengatur serta mengolah berbagai faktor budidaya agar tanaman
budidaya dapat tumbuh dengan optimal. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengolahan faktor tumbuh pada tanaman budidaya yang menyebabkan
kerugian. Berikut merupakan tat acara manajemen tanaman budidaya kentang.
A. SYARAT
TUMBUH
Dengan memperhatikan syarat tumbuh
kentang kita dapat mengetahui pada kondisi seperti apa tanaman kentang dapat
tumbuh dengan optimal.
1.
Iklim
Dengan
pananaman pada keadaan iklim yang sesuai tanaman kentang dapat tumbuh dengan
optimum. Berikut keadaan iklim yang sesuai bagi pertumbuhan kentang.
·
curah hujan 1500 mm/tahun.
·
Lama peenyinaran untuk fotosintesis adalah
9-10 jam/hari.
·
Suhu 18-21 derajat C.
·
Kelembapan 80-90 %.
·
Ketinggian 1000-3000 m dpl
2.
Media tanam
Media
tanam yang dapat digunakan untuk budidaya kentang adalah media tanah. Menurut
Suryana (2013) tanah yang baik untuk bercocok tanam kentang adalah yang
bertekstur remah, gembur, banyak mengandung bahan organik, berdrainase baik
serta memiliki lapisan olah yang dalam. Tanah dengan sifat seperti itu adalah
tanah andosol yang terbentuk di pegunungan. Kadar pH tanah yang baik untuk
kentang antara 5,0 – 7,0. Jika pH tanah melebihi 7 maka perlu dilakukan
pengapuran.
B. TEKNIS
BUDIDAYA
1.
Pembibitan
Umbi
bibit kentang berasal dari umbi produksi berbobot 30-50 gram, umur 150-180
hari, tidak cacat, dan dari varietas unggul (suryana, 2013). Umbi yang dipilih
adalah yang berukuran sedang dengan mata tunas 3-5 dan merupakan generasi ke
empat. Setelah tunas tumbuh hingga +2cm bibit kentang siap ditanam.
Bila
bibit kentang di peroleh dari membeli maka usahakan membeli bibit yang
bersertifikat. Berat bibit 30-45 gram dengan 3-5 mata tunas. Pada tahap
penanaman bibit dapat dibelah atau dibiarkan utuh. jika penanaman dilakukan
dengan pembelahan bibit maka umbi dipotong menjadi 2-4 potong sesuai dengan
tunas. Sebelum ditanam umbi direndam dulu pada POC NASA selama 1-3 jam (2-4
cc/ltr air)
2.
Pengolahan Media tanam
Sebelum
dilakukan proses penanaman media tanam diolah dengan cara dibajak sedalam 30-40
cm dan dibiarkan selama 2 minggu. Kemudian media tanam tanah dibuat bedegan
dengan lebar 70 cm (1 jalur tanaman) atau 140 cm (2 jalur tanaman), tinggi 30
cm dengan saluran pembuangan air berukuran 50 x 50 cm. Tahap selanjutnya adalah
pemupukan.
3.
Teknik Penanaman
1. Pemupukan
Dasar
Pemberian pupuk urea, POC NASA, dan
pupuk kendang pada lahan sebelum proses penanaman dimulai dilakukan agar
kandungan nutrisi pada tanah dapat memenuhi kebutuhan nutrisi kentang sehingga
tanaman kentang dapat tumbuh optimum. Pemberian pupuk perlu memperhatikan dosis
yang tepat agar tidak merusak ekosistem tanah.
2. Cara
Penanaman
Jarak tanam tergantung pada varietas
bibit yang digunakan. 80 x 40 cm atau 70 x 30 cm dengan kebutuhan bibit
1300-1700 kg/ha (bobo tumbi 30-45 gr). Waktu penanaman yang baik dilakukan pada
akhir musim hujan.
3. Pemeliharaan
Tanaman
a. Penyulaman
Dilakukan untuk mengganti tanaman
yang tidak tumbuh atau tumbuh jelek dalam waktu 15 hari semenjak tumbuh.
b. Penyiangan
Dilakukan 2 kali selama masa
penanaman, 2-3 hari sebelum atau bersamaan dengan pemupukan susulan dan
penggemburan.
c. Pemangkasan
Bunga
Pemangkasan bunga dilakukan untuk
mencegah perebutan unsur hara dengan umbi kentang.
d. Pemupukan
Selain pemupukan pada awal pengolahan
media tanah pemupukan juga dilakukan pada taham pemeliharaan tanaman. Hal ini
dilakukan untuk mengoptimalkan tanah agar tanaman kentang tumbu optimum.
Pemupukan harus memperhatikan dosis yang tepat agar fungsi tanah dapat
berkelanjutan.
e. Pengairan
Pengairan 7 hari sekali dengan di
gembor, power sprayer atau dengan mengairi selokan sampai areal lembab (sekitar
15-20 menit)
4. Hama
dan penyakit
Selain usaha pengairan dan pemupukan
pengendalian hama dan penyakit juga perlu dilakukan. Pengendalian tersebut
harus tetap ramah lingkungan dengan dampak negative yang seminimal mungkin.
Pengendalian hama dilakukan gara tanaman budidaya tidak rusak serta
menghasilkan hasil yang optimum.
DAFTAR RUJUKAN
Suryana, dayat. 2013. Menanam Kentang.
Jakarta: Swadana
Komentar
Posting Komentar